Seorang mahasiswa Teknik Elektro, Ghufron Awliya Syahroni, telah menciptakan inovasi menarik dalam bidang keamanan pintu rumah. Proyek ini merupakan bagian dari tugas akhirnya yang dibimbing oleh Ibu Titi Andriani, S.T., M.T. Inovasi ini menggabungkan teknologi sensor sidik jari dan mikrokontroler Arduino Uno R3 untuk menciptakan sistem keamanan pintu otomatis yang canggih.
Latar belakang dari proyek ini adalah kebutuhan untuk meningkatkan keamanan pintu rumah tinggal. Sistem pengamanan konvensional seperti kunci fisik seringkali rentan terhadap masalah seperti kunci hilang atau disalin oleh orang yang tidak berwenang. Oleh karena itu, Ghufron Awliya Syahroni berusaha menciptakan solusi yang lebih aman dan praktis dengan menggabungkan teknologi fingerprint dan kontrol bluetooth berbasis Arduino Uno.
Sistem keamanan pintu ini dimulai dengan proses pendaftaran sidik jari pengguna baru. Sidik jari ini akan digunakan sebagai data login yang unik dan hanya dikenali oleh sistem. Setelah itu, sidik jari pengguna akan diverifikasi oleh sensor fingerprint FPM10A. Sensor ini memiliki kemampuan untuk menyimpan data sidik jari menggunakan memory flash, dan telah diintegrasikan dengan Library Arduino untuk pengaksesan data yang mudah.
Setelah verifikasi sidik jari berhasil, informasi tersebut akan diteruskan ke mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengendali semua komponen. Arduino Uno R3, yang memiliki banyak pin input/output dan koneksi USB, berperan sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroler.
Untuk mengontrol akses pintu, sistem menggunakan modul bluetooth HC-05. Modul ini memungkinkan koneksi nirkabel jarak pendek dengan perangkat yang terhubung. Dengan demikian, hanya orang tertentu yang memiliki hak akses dan terdaftar di sistem yang dapat membuka kunci pintu menggunakan aplikasi yang dibangun menggunakan MIT App Inventor.
Proyek ini juga melibatkan beberapa komponen lainnya, seperti buzzer, push button, relay, solenoid door lock, baterai lithium-ion 18650 sebagai sumber energi, EasyEDA sebagai alat desain rangkaian berbasis web, dan liquid crystal display (LCD) untuk menampilkan informasi.
Proses pembuatan sistem keamanan pintu ini dilakukan dengan menggunakan MIT App Inventor untuk merancang aplikasi yang berjalan di sistem aplikasi Android. Seluruh komponen perangkat keras dihubungkan dan diintegrasikan secara tepat sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik.
Inovasi Ghufron Awliya Syahroni ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan keamanan pintu rumah tinggal. Dengan sistem keamanan berbasis fingerprint, akses hanya dapat diberikan kepada orang yang memiliki hak akses tertentu, menghindari risiko akses oleh orang yang tidak berwenang. Selain itu, penggunaan teknologi bluetooth dan aplikasi Android memudahkan penggunaan sistem dengan cara yang praktis.
Dekan Fakultas Rekayasa Sistem, Mietra Anggara, S.T., M.T., memberikan apresiasi terhadap inovasi sistem keamanan pintu yang telah dikembangkan oleh Ghufron Awliya Syahroni.
“Inovasi Ghufron Awliya Syahroni dalam menciptakan sistem keamanan pintu berbasis fingerprint dan bluetooth ini sangat mengesankan. Proyek ini menunjukkan kemampuan mahasiswa Teknik Elektro dalam menggabungkan teknologi canggih dengan kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Sistem keamanan ini memiliki potensi besar untuk memberikan solusi aman dan efisien dalam menjaga keamanan pintu rumah tinggal.
Sebagai dekan Fakultas Rekayasa Sistem, saya merasa bangga melihat inovasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks. Sistem ini tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam penerapan teknologi fingerprint dan bluetooth, tetapi juga dalam penggunaan aplikasi MIT App Inventor sebagai alat untuk membangun antarmuka yang mudah digunakan.” Ujar Mietra
Proyek ini adalah contoh bagaimana penerapan teknologi dapat memberikan solusi yang inovatif dan efektif dalam bidang keamanan. Harapannya, inovasi ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan solusi keamanan pintu rumah yang lebih canggih dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
