FRS NEWS

Dosen FRS Lulus sebagai Asesor Kompetensi BNSP

Sumbawa Besar – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dosen dari Fakultas Rekayasa Sisten (FRS) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kembali menorehkan prestasi membanggakan. I Made Widiarta, S.Kom., M.M.Inov, seorang dosen dari Program Studi Informatika, Fakultas Rekayasa Sistem, berhasil lulus sebagai Asesor Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Prestasi membanggakan ini diraih setelah Widiarta mengikuti proses asesmen kompetensi BNSP yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informatika Bisnis Digital. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari penuh, mulai tanggal 15 hingga 19 Januari 2025, di Hotel BaYak & Resort, Bogor, ini telah berhasil menguji kemampuan dan dedikasi Widiarta.

Jalan menuju kesuksesan sebagai asesor BNSP bukanlah hal yang mudah. Widiarta harus melalui serangkaian tahapan yang cukup menantang. Proses asesmen meliputi observasi langsung terhadap demonstrasi kompetensi, penyusunan portofolio yang komprehensif, serta menjalani wawancara mendalam dengan pihak ketiga sebagai bentuk verifikasi kompetensi.

D. Iwan Riswandi, seorang master asesor berpengalaman, telah berperan sebagai penguji yang menilai secara objektif kemampuan Widiarta selama proses asesmen. Keberhasilan Widiarta ini tidak lepas dari dukungan penuh dari lingkungan kampus Unsika serta keluarga yang senantiasa memberikan semangat.

Asesor BNSP adalah pihak independen yang memiliki kompetensi tinggi dalam melakukan penilaian terhadap kemampuan seseorang atau kelompok sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dengan kata lain, asesor bertugas memastikan bahwa individu atau kelompok tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

Keberadaan asesor BNSP sangat krusial dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Beberapa manfaat signifikan dari keberadaan asesor BNSP antara lain:

  1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan: Asesor dapat memberikan masukan berharga kepada lembaga pendidikan dan pelatihan untuk menyempurnakan program-program yang mereka tawarkan, sehingga menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan siap kerja.
  1. Meningkatkan daya saing tenaga kerja: Dengan memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional, tenaga kerja Indonesia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya dan bersaing di pasar kerja global.
  2. Mendukung pengembangan sektor industri: Asesor dapat membantu industri dalam mengidentifikasi kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan mengembangkan program-program sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dengan semakin banyaknya dosen perguruan tinggi, seperti Widiarta, yang berhasil menjadi asesor BNSP, diharapkan akan semakin berdampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia terkhususnya di Fakultas Rekayasa Sistem. (Sari)

Share Now