Wira Febrian Lulusan Teknik Mesin Univeristas Teknologi Sumbawa mengangkat penelitian dalam skripsinya yang berjudul ANALISIS DISTRIBUSI PANAS PADA VARIASI POSISI PIPA DAN DIAMETER PIPA PENGHANTAR PANAS TERHADAP EFESIENSI PENGERINGAN RENGGINANG MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD).
Penjemuran reginang, sejenis makanan ringan yang populer, seringkali masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu dengan menjemur di bawah sinar matahari. Namun, metode ini sangat tergantung pada kondisi cuaca, dan musim hujan antara bulan Januari sampai Mei dapat memengaruhi produksi reginang.
Proses pengeringan menjadi kunci utama dalam pembuatan reginang, karena kualitas dan kerenyahannya sangat bergantung pada kadar airnya. Semakin tinggi kadar air, maka reginang akan semakin kurang renyah.
Untuk mengatasi masalah ini, mesin pengering reginang telah dikembangkan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi reginang. Mesin Pengering Rengginang, yang didanai melalui Program Kreativitas Mahasiswa, merupakan inovasi yang memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh produsen reginang.
Mesin Pengering Rengginang memiliki dimensi panjang 60 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 130 cm, dengan kapasitas untuk 5 rak atau loyang. Setiap rak memiliki ukuran 50 x 45 cm yang mampu menampung sekitar 60 biji reginang. Mesin ini menggunakan ruangan tertutup yang terbuat dari plat besi dan memanfaatkan panas dari gas LPG. Energi panas ini diarahkan ke blower, yang kemudian mengalirkan udara panas ke dalam mesin pengering.
Menurut Wira Keunggulan utama dari mesin ini adalah kemampuannya untuk mengeringkan 4-5 kilogram reginang selama 3,5 jam tanpa terpengaruh oleh kondisi cuaca, menjaga standar pengeringan rengginang sesuai SNI agar rengginang tetap gurih dan renyah pada saat dikonsumsi, dan menjaga kualitas rengginang agar terhindar dari faktor eksternal seperti debu dan hewan. Hal ini menghasilkan peningkatan produktivitas dan memungkinkan produsen reginang untuk memenuhi permintaan dengan lebih baik. Mesin ini juga mengendalikan kadar air reginang melalui sensor suhu DHT22 hingga mencapai suhu 60°C, sehingga hasil akhir reginang dapat dikontrol dengan lebih baik.
Selain itu, mesin ini dilengkapi dengan timer yang terhubung dengan Sensor Suhu DHT22, memungkinkan pengaturan lamanya proses pengeringan. Juga, mesin ini dapat diakses dan dikontrol melalui ponsel pintar karena terhubung dengan Internet of Things (IoT), yang memudahkan pemantauan proses pengeringan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses pengeringan reginang, penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk menganalisis distribusi panas pada berbagai variasi posisi pipa dan diameter pipa penghantar panas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Wira menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD), beberapa kesimpulan dapat ditarik:
- Setelah membandingkan tiga simulasi dengan variasi posisi pipa dan diameter pipa, posisi 3 (pipa dibelakang horizontal dan pipa berukuran 1 inch) memiliki temperatur paling tinggi di sensor ke-3 dan paling rendah di sensor ke-4. Posisi ini memiliki rata-rata temperatur 46,9°C dan toleransi temperatur 2,1°C. Validasi eksperimen menunjukkan hasil <5%, yang mengindikasikan distribusi udara panas yang merata di seluruh rak mesin pengering reginang.
- Laju pengeringan reginang di posisi 3 (pipa dibelakang horizontal dan pipa berukuran 1 inch) sebesar 1,04 g/menit atau 0,0624 kg/jam.
- Efisiensi pengeringan reginang di posisi 3 (pipa dibelakang horizontal dan pipa berukuran 1 inch) adalah sebesar 1,25%.
Mesin Pengering Rengginang dengan inovasi dalam penggunaan CFD untuk analisis distribusi panas telah berhasil meningkatkan efisiensi proses pengeringan dan kualitas produk reginang. Dengan penerapan posisi pipa dan diameter pipa yang optimal, produsen reginang dapat menghasilkan reginang yang lebih berkualitas dan memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik, terutama dalam situasi cuaca yang tidak dapat diprediksi. Inovasi ini adalah langkah maju dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi reginang.