Desa Labuhan Badas, 20 Agustus 2023 – Aksi nyata dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan melestarikan budaya lokal telah dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Rekayasa Sistem (BEM FRS) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kegiatan bertajuk “Akselarasi Mangabdi BEM FRS UTS” dilaksanakan dari tanggal 14-20 Agustus 2023 dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Rekayasa Sistem Mietra Anggara dan Kepala Desa Labuhan Badas H. Rusman, Amd, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat di Dusun Kanar, Desa Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Dusun Kanar, yang kaya akan suku budaya dan memiliki daya tarik wisata alam yang indah, dihadapkan pada masalah kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Kurangnya kesadaran terhadap pembuangan sampah yang baik menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh BEM FRS adalah pengembangan teknologi bak sampah inovatif. Teknologi ini, meskipun telah diterapkan di beberapa tempat, masih memiliki keterbatasan dalam penerapannya. Oleh karena itu, BEM FRS berusaha untuk mengimplementasikan teknologi ini secara merata melalui sosialisasi kepada masyarakat dan anak-anak di Dusun Kanar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Selain itu, BEM FRS juga melakukan berbagai bentuk kegiatan lainnya, seperti penerapan teknologi dalam sistem pembelajaran di Sekolah Dasar. Melalui program ini, mereka berupaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di desa, serta membantu guru-guru dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tidak hanya itu, BEM FRS juga memberikan perhatian terhadap kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan cek kesehatan dan donor darah. Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan langkah penting dalam mendeteksi dini potensi masalah kesehatan, sementara donor darah merupakan upaya mulia untuk membantu menyelamatkan nyawa orang lain.
Program Desa Budaya juga menjadi bagian dari inisiatif BEM FRS. Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat yang ada di desa melalui pembentukan kelompok seni. Dengan menggali dan mempertahankan kekayaan budaya lokal, BEM FRS berusaha untuk memberikan wadah kreatif bagi masyarakat desa dan meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan mereka.
“Akselarasi Mangabdi BEM FRS UTS” adalah bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam membantu memecahkan masalah sosial di masyarakat. Dengan menggabungkan teknologi, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian budaya, BEM FRS memberikan contoh nyata tentang bagaimana kolaborasi dan aksi konkret dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi komunitas setempat.