FRS NEWS

Lolos Hibah Pengabdian Dikti, Tim Pengabdian Dosen UTS Berikan Pelatihan Bagi UKM Kemiri Dusun Punik

Prestasi oleh Dosen UTS kembali ditorehkan. Kali ini Tim Dosen UTS yang diketuai oleh Mietra Anggara, ST., MT Dosen sekaligus Dekan Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) yang beranggotakan Reza Muhammad Rizqi, S.E., M.Ak. Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Silvia Firda Utami, S.T., M.Sc. Dosen Teknik Industri FRS dan beberapa mahasiswa yaitu Fitra Ridandy, I Kadek Widiasa, Lysy Okta Ryanty, Muhammad Yaz Rasyid dari Prodi Teknik Mesin, Tri Afrianingsih Prodi Manajemen, dan Rivhi Aprilfiansyah dari Prodi Teknik Industri berhasil lolos Hibah Pemberdayaan Masayarakat Pemula dari Direktorat Riset Teknologi & Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023 dengan judul ‘Pemberdayaan Kelompok Usaha Kemiri Dalam Peningkatan Produksi dan Manejemen Usaha di Dusun Punik, Kabupaten Sumbawa’.

“Pengabdian ini dilatarbelakangi atas permasalahan produksi dan manejemen usaha yang dialami oleh salah satu kelompok pengusaha kemiri yang di pimpin oleh Ibu Nur Hasanah di Dusun Punik Kecamatan Batulanteh. Kelompok usaha kemiri Beliau belum menerapkan teknologi pasca panen yaitu pengeringan yang dilakukan secara sederhana atau konvensional dengan menjemur kemiri di atas terpal atau para-para yang masih belum maksimal.” Tutur Mietra.

Menurut Mietra, metode tersebut membuat pengusaha hanya mampu mengeringkan kemiri dengan tingkat kekeringan yang jauh dari standar kadar air dan mutu yang baik. Kondisi ini harus dijalankan mengingat tingginya jumlah panen kemiri per hari dan meningkatnya permintaan.

“Proses pengeringan kemiri di kelompok usaha ini bergantung pada sinar matahari dengan suhu rata-rata 36oC. Pengeringan dengan suhu ini membutuhkan waktu kurang lebih 3-7 hari untuk mendapatkan hasil pengeringan sesuai dengan standart. Selain itu, permasalahan lain yang dialami juga yaitu manajemen usaha yang dilakukan oleh Kelompok usaha kemiri yang meliputi manajemen SDM dan akuntansi keuangan masih belum tertata dengan baik. Manajemen SDM pada kelompok usaha kemiri tidak terstruktur, karena pemilik kelompok usaha kemiri merangkap keuangan, produksi dan pemasaran, hal ini menjadikan kelompok usaha kemiri akan sulit berkembang.” terang Mietra.

Pada 21 Agustus 2023 bertempat di Laboratorium Integrated UTS telah dilaksanakan penyerahan alat pengering kemiri yang dirangkaikan dengan pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin pengering serta pelatihan manejemen usaha dan pelaporan akuntasi keuangan kepada kelompok kemiri Dusun Punik. Setelah penyerahan mesin pengering dilakukan dilanjutkan dengan pelatihan pertama yaitu Manajemen SDM dan Akuntansi Keuangan Menggunakan Metode POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) yang disampaikan oleh Silvia Firda Utami, S.T., M.Sc.

Firda menyampaikan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu kelompok usaha kemiri dalam mengembangkan struktur organisasi yang lebih baik, terstruktur, serta menentukan target pemasaran usaha kemiri.

“Pengelolaan keuangan dari teman-teman di Punik masih belum memenuhi standar akuntansi keuangan usaha yang Keuangan Etintas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yaitu akuntansi keuangan yang digunakan oleh UKM sebagaimana mestinya, hal ini dikarenakan keuangan yang ada pada kelompok usaha kemiri tersebut hanya mencantumkan pesanan dan harga total dari pesanan. Keuangan dalam kelompok usaha kemiri belum menjelaskan atau mencatat belanja bahan, pembayaran tenaga kerja, dan laba. Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, sangat tidak mungkin dengan cepat terpenuhi dikarenakan dalam produksinya masih menggunakan alat-alat yang manual sehingga tidak dapat optimal dalam melayani pesanan dari konsumen. Hal ini merupakan salah satu penghambat bagi kelompok usaha kemiri yang memproduksi kemiri kering untuk dapat lebih berkembang dalam usaha kemiri. Manejemen SDM dan akuntansi keuangan yang belum tertata dengan baik dapat menjadi hambatan dan alasan sulitnya perkembangan usaha kemiri yang dijalankan oleh mitra kelompok usaha kemiri.” paparnya.

Penyampain materi pelatihan akuntansi keuangan menggunakan Aplikasi Android Buku Warung disampaikan oleh Reza Muhammad Rizqi, S.E., M.Ak., aplikasi ini memungkinkan pengusaha kemiri untuk mencatat pembukuan usaha secara digital, membantu dalam melacak pendapatan dan pengeluaran dengan lebih efektif.

Pelatihan terakhir kaitan penggunaan mesin pengering kemiri bahan bakar biomassa disampaikan oleh Mietra Anggara, S.T., M.T.. Dalam pelatihan ini para peserta diberikan pengarahan cara pengoperasian dan perawatan mesin pengering, serta diberikan buku panduan penggunaan sehingga memudahkan kelompok usaha dalam mempelajari dan memahami proses pengaplikasian mesin di kemudian hari jika mengalami kesulitan dalam penggunaannya.

“Terima kasih kepada Direktorat Riset Teknologi & Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah mendanai pengabdian kami, serta pihak-pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kelompok usaha kemiri dalam meningkatkan produktivitas dan manejemen usahanya.” pungkas Mietra. (*)

Share Now