FRS NEWS

Hidroponik Sawi Berbasis IoT, Solusi Pertanian Masa Kini

Sumbawa Besar, 2 Juli 2023 | Sebuah proyek inovatif dalam bidang pertanian hidroponik telah dilakukan oleh seorang dosen Teknik Elektro, Titi Andriani ST., MT, yang juga bertindak sebagai pembimbing dalam pembuatan alat tersebut. Proyek ini adalah bagian dari penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) dan juga merupakan penerapan mata kuliah Elektronika Industri. Tujuan utama dari proyek ini adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam budidaya hidroponik sawi.

Penggunaan hidroponik dalam budidaya sawi memiliki manfaat signifikan dalam hal efisiensi sumber daya, penggunaan lahan yang efisien, pengendalian lingkungan yang presisi, keamanan pangan, dan potensi untuk pengembangan pertanian perkotaan. Proyek ini melibatkan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mencapai tujuan tersebut.

Sistem hidroponik yang dikembangkan menggunakan pipa yang disusun secara vertikal membentuk anak tangga dengan empat susunan. Setiap susunan memiliki lima lubang yang berfungsi sebagai tempat menanam sawi. Di bawah susunan pipa terdapat kolam ikan yang juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung air sirkulasi hidroponik sawi. Komponen utama yang digunakan dalam sistem hidroponik ini meliputi pipa 2,5 inci dengan panjang 4 meter, penutup pipa 2,5 inci sebanyak 8 buah, L pipa 3/4 sebanyak 14 buah, T pipa 3/4 sebanyak 20 buah, pipa 3/4 dengan panjang 10 meter, terpal dan rangka berukuran 150x100x50 cm, serta pot hidroponik sebanyak 20 buah.

Selain itu, alat IoT yang digunakan dalam proyek ini menggunakan mikrokontroler ESP32 sebagai pengendali utama. Ada beberapa sensor yang digunakan, seperti Sensor TDS untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi, Sensor pH untuk mengukur tingkat keasaman pada tanaman sawi, dan Relay 4 Channel sebagai saklar otomatis. Terdapat juga tiga buah pompa air mikro yang berfungsi untuk memompa larutan nutrisi ABMIX serta penyesuaian pH. Untuk menampilkan data dari sensor TDS dan sensor pH, digunakan LCD 20×4. Seluruh komponen tersebut dipasang dalam sebuah box panel dan dihubungkan dengan kabel jumper.

Selain pengendalian otomatis, proyek ini juga mengintegrasikan sistem dengan aplikasi Telegram Bot untuk memantau kondisi hidroponik sawi secara real-time. Dalam sistem ini, ESP32 dan Telegram terhubung melalui jaringan WiFi. Melalui bot Telegram, pengguna dapat memantau tingkat kepekatan larutan nutrisi, tingkat pH tanaman sawi, serta mendapatkan notifikasi ketika ada gangguan atau perubahan kondisi yang perlu diatasi.

Dalam proyek ini, nutrisi yang diberikan kepada hidroponik sawi bervariasi setiap pekannya. Pada pekan pertama, nutrisi diberikan dengan kepekatan 500 PPM (Parts Per Million), dan seterusnya. pH tanaman sawi juga dipertahankan pada rentang 5,5 hingga 6,5 pH untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman.

Proses pengerjaan proyek ini memakan waktu selama satu bulan. Selama periode tersebut, para mahasiswa yang terlibat dalam proyek belajar tentang elektronika industri, pemrograman menggunakan Arduino IDE dengan bahasa pemrograman C, serta cara merakit dan mengintegrasikan komponen elektronik.

Proyek hidroponik sawi berbasis IoT ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian hidroponik. Dengan menggunakan teknologi IoT, para petani dapat memantau kondisi tanaman secara akurat dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Selain itu, penggunaan sistem hidroponik juga membuka peluang untuk pengembangan pertanian perkotaan yang efisien dan berkelanjutan.

Titin menyampaikan harapan dari proyek Hidroponik Sawi Berbasis IoT dapat memberikan manfaat kepada petani.  

“Proyek ini merupakan contoh nyata bagaimana penggunaan teknologi dapat memberikan dampak positif dalam sektor pertanian. Diharapkan bahwa proyek ini akan memberikan inspirasi bagi para mahasiswa dan peneliti lainnya untuk terus mengembangkan solusi inovatif dalam bidang pertanian dan teknologi IoT dan memberikan manfaat untuk para petani.” Ucapnya.

Mietra Anggara, S.T., M.T. Selaku Dekan Fakultas Rekayasa Sistem sangat mengapreasiasi proyek yang dilakukan oleh titin dan rekan mahasiswa.

“Penelitian ini merupakan langkah inovatif dalam memadukan bidang teknik elektro dan pertanian. Saya mengapresiasi upaya Ibu Titi Andriani sebagai dosen dan pembimbing, serta para mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini. Penggunaan teknologi IoT dalam budidaya hidroponik sawi dapat membawa perubahan signifikan dalam efisiensi dan produktivitas pertanian. Saya berharap penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan peneliti lainnya untuk terus mengembangkan solusi inovatif dalam sektor pertanian. Selain itu, penerapan mata kuliah Elektronika Industri dalam proyek ini juga memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Terima kasih atas kontribusi Ibu Titi Andriani dan timnya dalam menghasilkan penelitian yang berdampak positif.” Ujar Mitra

Share Now