FRS NEWS

Perjanjian Kerjasama FRS dan FTLM dengan Perusahaan dan Yayasan di Jakarta

Jakarta, 29 November 2023 – Program Studi Teknik Elektro Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) dan Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral (FTLM) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah mengukuhkan kemitraan strategis melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam rangka mendukung Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2023. Tim delegasi yang mewakili UTS dalam perjalanan ini terdiri dari Indra Dharmawan, S.T., M.Eng. (Kaprodi Teknik Elektro), Mietra Anggara, S.T., M.T. (Dekan Fakultas Rekayasa Sistem), dan Dedi Darmawansyah, S.T., M.T.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam PKS adalah PT. Solar Teknologi Indonesia, perusahaan teknologi yang bergerak dalam perdagangan dan konsultasi umum di bidang energi terbarukan, khususnya produk panel surya. Kerjasama ini melibatkan penerimaan mahasiswa magang, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh dosen Fakultas Rekayasa Sistem. PT. Solar Teknologi Indonesia juga dikenal aktif dalam program sosial, seperti menyediakan bantuan listrik untuk daerah terpencil melalui pemasangan perangkat pembangkit listrik tenaga surya.

Direktur PT. Solar Teknologi Indonesia, mengungkapkan, “Kami sangat antusias dengan kerjasama ini bersama Fakultas Rekayasa Sistem UTS. Mahasiswa magang dan proyek penelitian yang akan kami fasilitasi tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga mendukung visi kami untuk mendemokratisasi akses terhadap energi terbarukan. Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan inovasi baru dan membantu memecahkan tantangan energi di Indonesia.” Ungkap Irvan Hermala.

Perusahaan kedua yang terlibat adalah PT. Resindo, spesialis proyek dan teknologi di Indonesia. Mereka memiliki pengalaman dalam perancangan dan pengembangan proyek untuk sektor Mineral, Pertambangan, Minyak & Gas, dan Pembangkit Listrik. Kerjasama ini mencakup magang mahasiswa, penelitian, dan pengabdian dosen FRS. PT. Resindo bekerja sama dengan rumah desain proses terkemuka untuk proyek-proyek infrastruktur dan pengolahan mineral.

Presiden Direktur PT. Resindo, menyatakan, “Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini dengan Fakultas Rekayasa Sistem UTS. Mahasiswa magang dan proyek penelitian di bidang teknologi dan proyek infrastruktur sangat relevan dengan fokus bisnis kami. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif, dan sekaligus memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa yang terlibat.” Ujar Indah Nursanti

Perusahaan ketiga yang menandatangani PKS dengan FRS adalah PT. Sentral Energi Nusantara, yang berfokus pada produksi bahan baku PVC Compounds, XLPE (Cross-Linked Polyethylene), dan PE Jacketing. Mereka menjadi pelopor dalam pembuatan bahan XLPE untuk isolasi kabel bertegangan 1KV-10KV, termasuk kabel pada tiang listrik di sepanjang jalan. Kerjasama melibatkan mahasiswa magang, penelitian, dan pengabdian dosen.

Direktur Utama PT. Sentral Energi Nusantara menyampaikan, “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Fakultas Rekayasa Sistem UTS. Program magang, penelitian, dan pengabdian yang dijalankan oleh fakultas ini akan membantu kami menghadirkan perspektif segar dan inovatif. Kerjasama ini sejalan dengan misi kami untuk terus berkontribusi pada industri kabel dan energi di Indonesia.” Kata Harisuddin.

Selain perusahaan, Yayasan Energi Bersih Indonesia (Enerbi) juga terlibat dalam upaya ini. Enerbi, sebagai organisasi non-profit, memiliki tujuan untuk mewujudkan kemandirian energi bangsa melalui konservasi energi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Yayasan ini berkomitmen untuk mendukung inisiatif dan proyek yang sejalan dengan misinya.

Ketua Yayasan Enerbi menegaskan, “Kami merasa sangat bangga dapat terlibat dalam proyek ini dengan Fakultas Rekayasa Sistem UTS. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat bersama-sama menciptakan solusi inovatif dalam konservasi energi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Kami yakin bahwa pemikiran dan kreativitas mahasiswa dan dosen akan membawa dampak positif bagi masa depan energi berkelanjutan di negara ini.” Ungkap Irvan Hermala.

Perjanjian Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan sektor industri dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

Share Now