FRS NEWS

Nurul Hudaningsih, M.T. Dosen Teknik Industri Membuat Mesin Fermentor Masin Makanan Khas Sumbawa Dengan Sistem Kendali Cerdas

Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah suatu inovasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi dan meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Mempertimbangkan pentingnya riset keilmuan, Kemendikbud meluncurkan Program Riset Keilmuan yang diharapkan akan menghasilkan model atau rancangan pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif antara dosen, mahasiswa dan mitra terkait. Adapun 4 program skema riset keilmuan yaitu hibah riset mandiri dosen, hibah riset kewirausahaan, hibah riset desa dan hibah riset kegiatan kemanusiaan.

Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa, Nurul Hudaningsih, M.T. bersama tim yaitu Sopyan Ali Rohman, M. Eng., Iksan Adiasa, M.T., Azzam Safaroh Saefullah, Indah Sekar Ayu Putri Lestari, Suryani, Nurmila, Noor Ainaya Salsabila, dan Mardia M. Muhangkat adalah pengusul program Pendanaan Skema Riset Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) Riset Hibah Desa Program Riset Keilmuan LPDP 2022. Proposal yang diusulkan untuk kategori hibah riset desa yang berjudul Perancangan Fermentor Masin Makanan Khas Sumbawa Dengan Sistem Kendali Cerdas (FERMAS KECE) ini mampu bersaing dengan ribuan proposal seindonesia. Proposal yang diusulkan akhirnya berhasil lolos ke tahap pendanaan.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan Ketika memulai riset, pengusul dan mitra bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dengan membuat Rancangan Mesin Fermentasi (Fermentor) Masin dengan Kendali Cerdas pada aspek Suhu dan Kelembapan serta merancang standarisasi proses produksi Masin agar mampu menghasilkan produk yang terstandar dan bermutu.

 

Pelaksanaan pengabdian yang digunakan Nurul dan tim mengunakan pendekatan ceramah, diskusi, dan workshop. Materi pelatihan meliputi, Pelatihan Pembuatan Alat fermentasi dan cara kerja alat disampaikan oleh Sopyan, pelatihan penggunaan alat fermentasi masin sekaligus masyarakat mempraktikan disampaikan oleh Iksan, dan materi sosialisasi  Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan masin disampaikan oleh Nurul.

Dari pengabdian yang dilakukan Nurul dan tim sangat memuaskan mitra baik dari materi, cara menyampai materi  serta mesin fermentor yang di terapkan sangat berguna dan diperlukan oleh mitra berdasarkan quisioner yang diberikan kepada mitra. Hasil produksi masin dengan FERMAS-KECE lebih baik dari segi warna, rasa dan aroma dibandingkan dengan cara tradisional. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pengusaha masin dengan penerapan FERMAS-KECE dan SOP pembuatan masin.

 

Nurul berharap kegiatan pengabdiaan dilakukan bisa membantu produsen masin meningkatkan ekonomi daerah ditengah masa Pandemi COVID-19 serta berjalan dengan sustainable.

“Alhamdulillah kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar, saya harap pengabdian dilakukan oleh tim saya bisa membantu produsen masin meningkatkan ekonomi daerah ditengah masa Pandemi COVID-19 serta berjalan dengan sustainable sekaligus memberikan kemudahan pada mahasiswa dalam menjalani program MBKM.” Jelasnya.

Chairul Hudaya, Ph.D selaku Rektor UTS sangat mendukung riset yang dilakukan oleh Nurul dan tim. “Selamat kepada bu Nurul dan tim, ini menjadi pencapaian sangat membanggakan. Semoga pengabdian yang dilakukan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.” jelasnya.

Share Now