FRS NEWS

Serat Sisal Jadikan Tenun Kre’ Alang Sumbawa Lebih Berkualitas

Sumbawa Besar – Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kembali menorehkan prestasi dengan berhasil mengembangkan inovasi baru dalam dunia tenun. Tim peneliti UTS yang dipimpin oleh Koko Hermanto, S.Si., M.Sc, telah berhasil menciptakan benang tenun dari serat sisal yang memiliki kualitas baik untuk pembuatan tenun Kre’ Alang Sumbawa. Hasil penelitian ini dipamerkan dan dibagikan kepada masyarakat luas pada tanggal 29 November 2024 di SMKN 1 Sumbawa.

Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Fundamental Reguler tahun 2024 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan sifat mekanik benang dari serat sisal serta mengeksplorasi potensi penggunaannya dalam industri tenun tradisional Sumbawa.

“Serat sisal memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan tenun. Selain mudah didapatkan di daerah Sumbawa, serat sisal juga memiliki sifat mekanik yang baik, seperti kuat dan tahan lama,” ujar Koko Hermanto.

Dalam acara pameran, para peserta yang meliputi; perwakilan dari para guru, tokoh adat tana samawa, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, mahasiswa/I Fakultas Rekayasa Sistem, staff Universitas Teknologi Sumbawa, dan siswa/I SMKN 1 Sumbawa dapat melihat secara langsung hasil penelitian berupa kain tenun Kre’ Alang yang menggunakan benang dari serat sisal. Selain itu, hadir pula penesek (penenun) yang bertugas untuk mendonstrasikan bagaimana serat sisal tersebut di olah menjadi kain tenun yang memiliki corak indah.

Kegiatan pameran ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Sumbawa, yang diwakili oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irfan, S.Pd., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh tim peneliti UTS sekaligus membuka Launching Serat Sisal Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tenun Kre’ Alang.

“Inovasi ini sangat penting untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan tenun Kre’ Alang Sumbawa. Dengan menggunakan bahan baku lokal, kita tidak hanya dapat meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat pengrajin,” ujar Irfan.

Tidak hanya pemerintah, masyarakat adat Sumbawa juga memberikan dukungan penuh terhadap inovasi ini. Ketua Pajatu Lembaga Adat Tana Samawa, Dr. M. Ikhsan Safitri, M.Si, menyambut baik upaya untuk melestarikan dan mengembangkan tenun Kre’ Alang.

Pengembangan benang tenun dari serat sisal diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumbawa, terutama para pengrajin tenun. Dengan menggunakan bahan baku lokal, para pengrajin dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, inovasi ini juga dapat membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk tenun Kre’ Alang Sumbawa.

Keberhasilan penelitian ini menjadi langkah awal untuk pengembangan produk-produk turunan dari serat sisal. Tim peneliti UTS akan terus melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas benang serat sisal dan mengembangkan produk-produk baru yang bernilai tambah.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan tenun Kre’ Alang Sumbawa dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri. (Sari)

Share Now