FRS NEWS

Webinar Relawan TIK Kolaborasi FRS UTS Dengan Tema Digital Culture Berbagai Peluang Kerja dan Usaha di Era 5.0

Sumbawa – Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Cabang Sumbawa bersama Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Digital Culture: Berbagai Peluang Kerja dan Usaha di Era 5.0”. Acara yang digelar secara daring pada Senin (30/12) ini berhasil menarik minat mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Rekayasa Sistem UTS.

Webinar ini menghadirkan empat narasumber yang merupakan dosen dari Fakultas Rekayasa Sistem UTS, masing-masing narasumber memaparkan materi yang relevan dengan tema webinar. Fahri Hamdani, M.Pd sebagai narasumber pertama membahas tentang “Digital Culture dalam Pendidikan”. Dalam paparannya, beliau menyoroti dampak signifikan teknologi digital terhadap perubahan pola pikir, perilaku, dan praktik masyarakat sehari-hari. Ia juga menyoroti tantangan seperti kesenjangan akses internet, keamanan siber, dan kesulitan adaptasi masyarakat terhadap perubahan era 5.0. Di sisi lain, Fahri Hamdani juga menyoroti peluang yang ditawarkan teknologi digital dalam bidang pendidikan, seperti kemudahan akses pembelajaran yang lebih personal, dan konektivitas global.

Farida Idifitriani, M.Sc sebagai narasumber kedua, membahas pentingnya literasi digital dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di era 5.0. Farida menekankan bahwa penggunaan teknologi digital harus seimbang dengan kemampuan literasi digital masyarakat. Selain itu, penggunaan teknologi digital juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna, terutama dari segi usia.

MGR. Putri Indah Kencana, S.T sebagai narasumber ketiga, menyoroti peluang teknologi dan energi terbarukan di era 5.0. Dalam paparannya, Putri membahas potensi besar energi terbarukan dalam mengatasi permasalahan energi di Indonesia.

Sementara itu, Masyitah Aulia, S.T., M.T sebagai narasumber terakhir, membahas transformasi teknologi digital di bidang kesehatan, khususnya dalam konteks elektro medis. Masyitah menjelaskan bagaimana kolaborasi antara teknologi kecerdasan buatan (AI) dan tenaga medis dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Para narasumber sepakat bahwa literasi digital menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era 5.0. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti kesenjangan digital dan kesulitan masyarakat dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Webinar ini juga menyoroti peluang besar yang ditawarkan teknologi digital di berbagai sektor, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Peserta webinar antusias mengajukan pertanyaan terkait berbagai isu, seperti kesenjangan akses teknologi dalam pendidikan, peran teknologi medis dalam meningkatkan layanan kesehatan, dan relevansi pekerjaan tradisional di era 5.0.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi peserta mengenai perkembangan teknologi digital dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu, webinar ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk lebih aktif memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai bidang. (Sari)

Share Now